seperti babylon yang menggantung
istana bagi kehidupan, yang memanjang
dari anak sungai, hingga muara
lampu-lampu zaman
dan kota, yang terurai sendiri
di antara hukum-hukum
di setiap perdikan
hingga bagi kehidupan
lalu, kini dan nanti
adalah warna remajaku
yang meraung di musim kemarau
dan hanyut terbawa hujan desember
seolah aku membuat peta
yang tak pernah terbaca oleh siapapun
usang dan berdebu
kemudian datanglah angin mengguyur
masalalu, menggantinya
ke dalam masa, seperti babylon
bagi remajaku, bagi tahun-tahun yang tak dibaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar