17/04/09

Cahaya Yang Datang di Waktu Suntuk

cahaya yang datang di waktu suntuk
rupamu dalam pagi
membangunkan subuh penuh igauan
yang lelap bersikukuh enggan

bertatapan padamu
menolak cahayamu
yang bangkit dengan lemah lembut
membelai mataku

begitu tajamkah
mata pada cahaya
bagai karang-karang
menolak matahari sebagai kekasih

tapi kalbu malah terbakar
akan resah perasaan
karena penolakan-penolakan ini
adalah karang bagi dunia dan pagi
dan menjadi airmaa bagi kalbu, ah..

dan lihatlah
kamu dan aku dapat bicara
sekali lagi
masuklah, masuk lewat mataku
hingga tenggelam dalam leleh kalbuku

setiap waktumu telah melebur
menuju penghabisan hayatku
mengeras dalam perenungan-perenungan
yang tak mampu aku rampungkan

bilakah aku mengetuk diammu
kepada cahaya
atas bunga-bunga yang mekar di taman langit
aku meminta kalbumu untuk kalbuku

dengan cahayaku yang dimiliki cahayamu
berhadapan dalam mata dan kalbuku
wahai, diri…

Tidak ada komentar: