20/12/08

kau sendiri yang tahu judul puisi ini

maka yang terjadi adalah dinding kamar menguap melalui kata-kata, mencipta tubuhnya, tempat cinta dan bahasa mengucur, dari beku dan diam, mengaduk segala sunyi menjadi batu, hingga sukmapun seperti batu. sampai aku terlalu lama menjadikan masa remaja ini mengerang, mencari tangan yang semakin meninggi, dan mataharipun sembunyi di garba jantungku, berdesak-desakan menyusun kursinya, kata-kata lemas menghilangkan dirinya dalam ingatan.

Tidak ada komentar: