03/09/08

zaman dan televisi

zaman telah menjadi gambar televisi, dan waktunya adalah lampu-lampu neon dengan ketegangan suara-suara, lagu kenangan empat sore. aku memakai perubahan pada bulan koran, lalu bermain playstation, dan akhirnya sebuah pesawat menderu-deru di atap kota, sehabis menulis puisi. maka hari ini, orang bilang umbul-umbul bagai selembar uang kertas, di situ ada foto keluarga tersenyum manis dengan kenangan, empat bulan kedua puluh, berkibar dari televisi, ku menjadi dua rim kertas, dan puisi, tempat duduk-duduk nikmati secangkir kopi, melamar kau untukku dari zaman dan televisi.

1 komentar:

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

sekali lagi ko
salut
kosa kata mu kaya banget...
salah satu bukti usia bukan penghalang untuk berkarya