- kepada merpati cintaku
lihatlah berapa kadar tulus di mata penyair untuk menjaga merpatinya dari jarak yang memisahkan, sebelum ada derai hujan sebagai anomali hati yang berlari perih.
hujan tanpa menjadi sahabat membasahi keinginan kita menelusuri baris romansa, sembari mengutip kalimat panjang yang merembes di antara mawar, labuhi gelegar menuju pertempuran petir dan gerimis, untuk menggumpalkan satu keinginan antara kau dan aku, sebagai kekasih yang kuhempaskan setiap rembesan kuntum-kuntum perdu cintamu, hingga semuanya keras dan dingin melarutkan janji kita.
kau takkan meninggalkanku
aku takkan meninggalkanmu
masih ada pelangi di atas setelah hujan, warna-warni kekunang-kuningan membasuh mataku, mengingat matamu yang telah kumaknai bersama perjalanan singkat, kau yang kekasih melubuk di rerusuk awan, terbang membawa angan-angin pada denting yang belum kita hitung. ; inilah hujan yang menjanjikan kesetiaan antara kita di masa remaja.
kau takkan meninggalkanku
aku takkan meninggalkanmu
penyair dan semisal hujan yang diandaikan melalui namamu, kekasih yang terpilih dari pemberian hatiku untuk keinginan yang dirasakan oleh rima ufuk bertandan di matamu untuk ditembus pengertian antara kegaiban jarum waktu. walau yang adalah hujan mengalir tanpa sahabat, lalu mengukir seresah resah dari keadan dirimu dalam harapku.
kau takkan meninggalkanku
aku takkan meninggalkanmu
“ hari ini kita berjanji menjalani penjagaan waktu, dari segala hujan dan airmata.
kekasih, ingatkan puisi-puisiku di kala almanak rindu menakik dirimu, tentang serigala kecil di lubuk hatimu. aku yang bersyair di hujan matamu mencari pelabuhan singkat tentang pengertian kita.”
hujan belum akan reda, kutimang setiap bait puisi, menjadikannya doa-doa di atas mihrab kepala, mengingat janjimu padaku sebelum terjadi timbangan ini. kemana arah berat sang rindu pada gelegar airmata mengarahkan semua kebahagian yang mungkin masih tersimpan antara waktu yang terus berdetak di antara cerita masing jauh. pada harap dirimu dan diriku ditasbihkan oleh pemilik segala maha rinducinta.
kau takkan meninggalkanku
aku takkan meninggalkanmu
Sekayu, 7 Juni 2008
08/06/08
tentang janji tentang kita tentang cinta
Raungan
Eko Putra
di
Minggu, Juni 08, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar