22/06/08

aku kehilangan dirimu

dari satu kota

aku kehilangan dirimu
untuk berdiam sesaat

nah, disinilah, aku semakin mengenang dirimu
agar bisa menanam airmata
dan sumur-sumur yang berada
di lengkung matakata

bila aku telah habiskan suaramu
kawan kita
tentang perahu-perahu
dari telaga
dan pencerminan diri

yang mungkin bermain untuk menata kubur-kubur
sambil menata
perahu perahu
~ arah untuk kusimpan di dalam persembunyian waktu.~

aku kehilangan
dirimu yang dilupakan
bahwa suatu saat

aku tak bersuara
untuk sujuddekapi
penuh sayang
dirimu yang hilang

1 komentar:

T. Wijaya mengatakan...

sajak-sajakmu kian memberikan ruang-ruang pengucapan yang jujur dan menghentak, dan coba kau publikasikan ke banyak media di palembang dan nasional. alamatnya emailnya dicari, selamat berkarya sang penyair...