kemana dia yang akan berjalan menuruni satu persatu anak tangga. dan tanya dalam dekapan berbagai angin, uh kemana jua langit-langit kata menangkap hayat, menuju puing-puing gugur telah tersekap siapa aku. dalam mawar atau bait air sekuntum menanggalkan sedalam-dalamnya perenungan yang terus kelam membayang.
tak ada jalan lain kecuali menjadi garis pembatas sebelum uban dan menafikan gumam dari tajuk-tajuk kedepan adalah siapa dan apa. kelak kemana dia menjawab risalah yang mesti tertampung sebagai nyeri kemana pula aneka bait di tubuh mungkin telah dalam ceritaku.
23/05/08
Ritus akan
Raungan
Eko Putra
di
Jumat, Mei 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar