: Yuni
kuntum ini
sepertinya basah
dan menjadi pias
sebelum larut
kadang membuai
oleh semangkuk embun
merembes labuhi seranting perdu
pada sebuah tanya
: angin, kemana kau hembuskan cinta kami ?
22/05/08
Sekramen mawar
Raungan
Eko Putra
di
Kamis, Mei 22, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ama nona nya ya mas.. duh mesra nya...
Posting Komentar