: curhat buat ayah APB
dia terbaring
menunggu sumur pengabdian
daun kering
perlahan sayup tergeluti
menuai keruh
dan cumbuan nama bunga
menggelayut lelah
dan aku mengenakan kalung remaja
sesekali tersenyum
menjilati es krim katanya
dan menoleh kebelakang
seorang guru berkata
: kamu mesti belajar mengukir perilaku sejarah
karena aku masih sibuk
bermain di halaman cerita bersambung
dan pelajaran mengaji sehabis
mungkin sajak tempat menabur mimpi
angan penuh angin
melabuh nubuat
peluh batu dalam hikayat
kadang juga
celoteh penuh requiem
atau tirakat tanpa ziarah
padahal
kini dia terbaring
menguyah gula gula
seperti lumut
mencecap nama
lebih lebih gurat para pengrajin
selamat akhir masa katanya
menempelkan ruku
raung-ku-arung
: seekor serigala kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar