09/04/08

Percakapan

: Abah Arsyad Indradi


lain kesempatan

tingallah rakaat remajaku


sambil mencuci diari kecil

membuai penuh sayang

dan kecupan rindu


perlahan menisbahkan celoteh

penuh gairah

dalam kontemporasi judul

ruku resah

peluh dahaga


cakap yang berlabuh

gelayut penuh canda



sesekali menuai

doktrin sajak penuh selam


katamu padaku

: ini zaman ada yang baru, kemana nilai tes akhirmu ?


aku hanya tersenyum

menunggu galeri

di sudut frame


dan sebuah tangan tafakur

melafaz bait syafaq


menoleh pelipis penuh

sumur ini mesti kugali

lebih dalam

menyelam

ke dasar sajak

: seekor serigala kecil




Tidak ada komentar: