: Abah Arsyad Indradi
lain kesempatan
tingallah rakaat remajaku
sambil mencuci diari kecil
membuai penuh sayang
dan kecupan rindu
perlahan menisbahkan celoteh
penuh gairah
dalam kontemporasi judul
ruku resah
peluh dahaga
cakap yang berlabuh
gelayut penuh canda
sesekali menuai
doktrin sajak penuh selam
katamu padaku
: ini zaman ada yang baru, kemana nilai tes akhirmu ?
aku hanya tersenyum
menunggu galeri
di sudut frame
dan sebuah tangan tafakur
melafaz bait syafaq
menoleh pelipis penuh
sumur ini mesti kugali
lebih dalam
menyelam
ke dasar sajak
: seekor serigala kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar