ajarkan padaku bagaimana membelai hujan yang runtuh di matamu. sebab, badai-badai yang sembunyi di mataku, senantiasa alpa mengecupmu. ah, kecupan maut kukira. menetes ke dalam hatimu. bukalah hatimu. pada perasaan yang tak sempat diziarahi, pada rasa sayang yang kau kubur di tanah basah. bukalah segala hakikat, atas beribu-ribu sepi menghadapmu, beribu-ribu hasrat menginginkanmu, beribu-ribu tangan mengetukmu, beribu-ribu puing menunggumu. berhentilah akan diammu wahai sasmita diri. ajarkan aku mencintai kamu, akan pagi bersama gerakan yang muncul di kalam matahari. biarkan perasaan ini menuliskan sinarnya untuk hatimu. sampai aku menjadi beku dalam selimut, kemudian menguap dalam mimpi-mimpi yang luluh. tanpa kata-kata.
12/04/09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar