sebentar, ada alamat yang akan kutitipkan lewat hatimu. tempat pertemuan kita untuk membicarakan kata demi kata, dari mana muasalnya. persis sebuah kartu nama yang dulu kau selipkan di saku bajuku, semacam digit-digit klasik yang harus dipecahkan rahasianya. aku telah merabanya kepada hatimu.
10/04/09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar