05/02/09

hampir malam

senja suara mawar taman, bergerak
memecah sampai sauh
diawali azan kelabu.

ranting-ranting alif tubuhku
memandang jauh, hal yang tak pernah
kumulai sebelumnya, terhadap
ayat-ayat baru saja kubaca
dan akan kutuntaskan
pada kelopak-kelopak yang gugur
pasrah akan nasib lagi, melengkapi tangkai-tangkai
yang lain. rapuh berakhir, berakhir

di pengembaraan kupelajari sehari
kepada zikir yang tak pernah henti kujelmakan
di atas firman itu. mengingat. menyeru. menyerbu
akan kembalinya mawar, suara sajakku.

dan semestinya aku meminta restumu, ibu. agar malamku berangkat tak jauh
agar kamu membakar tadarusku.

senja suara mawar dalam do'aku

2 komentar:

Kur Injit mengatakan...

nama asliku kurnia amirullah, aku dipanggil kur injit oleh teman teman ku karena jalanku suka jinjit. btw, puisi mu yang satu ini top bgt. aku suka. irama religi kental bgt disini. teruskan mengembara dengan sajak sajakmu, teman! getarkan dunia dengan raungan mu!

Kur Injit mengatakan...

nama asliku kurnia amirullah, aku dipanggil kur injit oleh teman teman ku karena jalanku suka jinjit. btw, puisi mu yang satu ini top bgt. aku suka. irama religi kental bgt disini. teruskan mengembara dengan sajak sajakmu, teman! getarkan dunia dengan raungan mu!