31/01/09

dalam pertanda

1.
aku buat kata-kata
di pohon lidahmu
pada akar, batang, daun
dahan, semuanya
bergerak memainkan

tepi-tepimu yang
gugur diucapkan

bahkan aku tiba
digerahammu
menguyah bahasa
pada merah enzim pembiru
bergolaklah, segalamu
dalam puisiku

2.
aku bangun peta
di mulutmu, menanam
pohon dan pintu
yang baru

aku besarkan mereka untukmu
sampai pecah seluruh
sakitmu, sampai batu
bibirmu yang keluh

1 komentar:

Arsyad Indradi mengatakan...

Bagus ! Tapi ingat emosimu jangan sampai pecah berhamburan Sebab kau dengan rasa iba akan memungutinya kembali. Tanganmu ? Juga tahan balance agar pohon jangan sampai bergoncang oleh angin maha dahsyad dari nafasmu. Yeaaaah ! Bagus !