08/12/08

Di depan Benteng ini

; Benteng Kuto Besak

di depan benteng ini kehidupan menyala
memberikan apinya pada lengkung ampera
perahu-perahu jukung, kapal tongkang dan
sisa peradaban dari kebesaran sejarah, yang kini disulap
sebagai taman-taman budaya, gedung bioskop
atau toko buku, tempat anak-anak muda
yang perkasa merampok kehidupan
dari sisi yang tak mereka mengerti
oleh nyanyi sunyi dan reklamasi perjuangan
di nganga mulut televisi, yang terus terkunyah
dan dicerna oleh ngilu usus sungai musi


di depan benteng ini kehidupan masih berdarah
mengenang denyut dan ritus budaya
tempat mereka mengotori airmata
lewat sejarah yang terlupa
karena aku masih akan menulis sajak
menulis kata dari kehidupan dari kota
tempat segala harapan tenggelam tak berdaya
dan seharusnya penghuni benteng ini
keluar, keluar dan menjaga kota