tangan-tangan matahari
menurunkan pagi
pada peluh sisa subuh
yang kini terendap
di antara dekor-dekor bangku
dan saling bercengkrama
lewat suara bising, sebelum berangkat
menuju langkah seolah
tetap diyakini
30/11/08
menunggu di terminal
Raungan
Eko Putra
di
Minggu, November 30, 2008