di dalam sungai nenekmoyangku
adalah perahu, yang membawa tangkapan ikan
menuju muara
ketika kemarau tiba
berabad-abad nenekmoyangku
menjadikan sungainya hamparan ladang
dan merekapun paham
di mana air kehiduapan masih sembunyi
tempat mereka mengucapkan firmannya
agar anak cucu mereka membangun airmata
nenekmoyangku telah mati
karena hembusan musim
mereka kedinginan tanpa do'a
membiarkan anakcucunya
saling membunuh sesama
22/10/08
Nenekmoyangku
Raungan
Eko Putra
di
Rabu, Oktober 22, 2008