nak, pernahkah engkau berpikir
tentang sebuah makna yang sederhana
bagaimana enam tahun lalu
kau bersikukuh untuk membuat perubahan
menghadapi sendiri cerita nasib yang ada di tangan
kenapa harus ada pilihan-pilihan dari hidupmu
sedang airmata kami
kadang menderas, mengental, menggumpal padam
menjadi harapan-harapan, menjadi rahasia
di balik maumu yang selalu jadi pertanyaan
apa yang menyebabkan dirimu berjalan
menciptakan drama-drama yang baru
seperti ramalan nasib yang kau buat sendiri
dengan jelas itu adalah dirimu sendiri
pernahkah kau diam-diam
mengintai dari balik kamar
bagaimana kami berdo'a
agar kau berdiri dan mampu temukan arti kehidupan
dalam bayang-bayang yang hilang
dengan sendiri kau mengerti keinginan-keinginan kami
nak, hidup ini hanya kekosongan
yang harus kau isi dengan pilihan-pilihan
kepada enam tahun yang mungkin tak kau renungkan
dan hari esok, dari langkah yang masih tersisa untukmu jalankan
12/10/08
ayah kepada puteranya
Raungan
Eko Putra
di
Minggu, Oktober 12, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar