30/08/08

solilokui ,'. mencari seribu bulan

dalam renung bagi diriku

adakah kebenaran
yang kau temui
dari setiap do'a
sebelum maut menjemput
di perbatasan sunyi

begitulah, kiranya kau
berlari merabas kemungkinan
dari hati yang khusyuk
dan sejenak diam
tanpa harus menghabiskan
setiap perbendaharaan kata
yang tersimpan antara kaf dan nun

di bulan-bulan merah
tak kau pahami
betapa waktu mengukirmu
menjadi kelam
dan kehilangan kenangan
lalu kau dengar sebuah bisikan
" kembalilah menjalani hari dengan hari-hari yang suci, dan biarkan tubuh diam, tanpa ruh."

" angin khuldi, meniupkan pembenaran, dinding kamar menjadi sunyi senyap tanpa lampu, gelap, penuh airmata."

mungkin, kau harus begini
tanpa seribu bulan
dari pintu
membuka segala keikhlasan
dan kembali dalam keberdayaan

Tidak ada komentar: