16/07/08

monolog puisi



~ untuk diriku ~

kau ingin mengajarkan padaku
dengan jam manual
pada lingkaran waktu
yang masih tersisa kelabu

melalui ruhku menyusun segala jiwamu
dan kubangan pewarna imaji ragu

lalu kau lahirkan lagi tubuhku
dengan segala kesombongan dirimu
dan berkata ;
" bacalah diriku, dalam kitabmu "

kau tetap melagu
tanpa pernah malu
mencumbu rayu aku
hingga ku tak berdaya karena birahimu
yang bisu

kau tinggalkan aku sehabis nafsu
dan kembali sebagai pengelana
mencintai gadismanis
dengan wajah klasik, berlalu
~ aku tetap setia padamu ~

dan segala kesepian menjemputmu
melalui jelujur beku
dari segala igau mengganggu
kau berharap padaku
sebagai kekasih, dalam jejak di atas batu
mengutuki diri di antara lalaimu

kau ingin mengajarkan padaku
dengan jam manual
pada lingkaran waktu
yang masih tersisa kelabu

tentang rindu
di pahatan nisan mimpimu

Tidak ada komentar: