15/06/08

sore ; sambil menatap sungai Musi, siapa yang dikenang

1. IBU ; kupu-kupu, dan jalan kecil di sudut gang rumah, aku bermain di matamu, pada menghilang sesuatu yang tak jelas. burung-burung layang, perahu dan dundai semayam semakin ditelan kerinduanku padamu, hangatnya kejujuran di matamu, dan segelas harum mawar, embun, embun, walau sore, sepertinya kapan untukmu.

2. AYAH ; secangkir kopi, rokok sigaret, pisang goreng, roti tawar, angin-angin berhembus ke hilir, dan menerbangkan harapanmu untuk kusemaikan di tanah ini. Musim telah berganti, ceritaku di koran mingguan dan pulsa HP yang kehilangan batre. asapnya ; asapnya, aku sedang bermain di sini, untukmu, walau hatiku masih ragu.

3. ALMH. NENEK ; 01:26, bulan terasa sunyi, azan sunyi, jangkrik sunyi. kring ; "agek dulu cung bekule, dak kekade tinggal." waktu itu, waktu itu, agustus yang belum terjadi di ubun pagi. kau sampaikan salam terakhir, adakah salahku ? hari ini mataku menyelam ziarah, sepertinya kering dan basah.

4. KEDUA ADIKKU ; kita sedang berjalan, kaki mana, pilih saja, ada di antara senyum dan tingkah. pinjam kupu-kupu pada ibu, kalungkan di leher, dan tali sepatumu untuk berjalan dalam beribu mil waktu, yang kita susuri bersama. timang setiap dundainya, lalu tanya pada ayah ; hendak kemana kami.

5. TEMAN-TEMAN SD-KU ; kalian di mana, bermainkah, belajarkah, debu itu, debu itu, ada di mataku, kita tersenyum renyah, pada burung, capung, pohon dan pot-pot bunga, buah rambutan, dan suara kutilang di antara lonceng pagi. bendera dan jajananku dari bermacam keluguan, mungkin hanya sesuatu yang dapat dikenang, kawan.

6. TEMAN-TEMAN SMP-KU ; pohon, pohon, pot-pot bunga, bangku dan suara mikrofon, kalian kemana, masih jelaskah cerita itu, tentang listrik yang padam, celoteh, nilai ulangan dan ketegangan-ketegangan, kita hendak kemana kawan, aku menulis tentang nama-nama kita, cinta, teman, ah, nomor absen dirimu yang kusembunyikan di balik dinding dan seragam itu adalah aku di matamu.

7. MEREKA YANG PERNAH DI HATIKU ; puisi, kata, romansa, ah cengeng, aku cinta padamu, seperi, seperti, seperti, apa ? diaryku, anganku, rinduku, sakitku, harapku, musnahku, lariku, pedihku, namaku, namaku, besarku, besarku, senyumku, senyumku, mawar dan sekalian bunga, ukiran dan sekalian pernak-pernik, ah gibran, ah shakespeare, ah goethe, ah eko putra, rendra, mereka menyakitiku, terima kasih, kalian semua cintaku, terima kasih benihmu membuka jalan puisiku, terima kasih, kalian semua guruku, yang mengajarkan setiap cintamu, ada kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu. namaku jua karena namamu. i love you, thank you.

Tidak ada komentar: