27/04/08

Ode buat ibunda tercinta

unggun syafaq
di sekaan peluh
dan impuls
melafaz di bawah kumandang
nubuat penuh tafakur

selebih goresan
melarut wangi bunga firdaus
oleh kecupan buai
semua kuntum
peredam sunyiku

dan adalah kidung sungai
mengalir di celah mata
leleh menetes
basah selembar taman

hingga gelayut kecipak
bersapa tanpa requiem
menyiram kemekaran
naungi altar keteduhan
peraduan
tanpa renung

ringis tadabbur
mengucap raka’at bayang bayang
seperti gelinding cadas
dalam jelmaan
tangan pengharapan

menoleh berderak
perihal relung ungkap
tak terselesaikan
perungcing ujung labuh
saksikan rinduku pada belai
karena renang bunga kucecapi
rembes di kasihsayangmu

sebagaimana mimpi
tersekat perisai
bahasa pencarian penyair

dan bagian muara
menatap berdaya

tergeletak sisi pembaringan
pada zikir pemberangkatan
kayuhi perahu kedatangan
dan gelinjang mencumbu

bait penemuan sebelum
sisakan zarah riak ketenangan
karena senyummu
lepaskan dahaga

perlahan riwayat
menjaga kuntummu
oleh sungai
menuju soneta sebelum tidur

untukku berdo’a
melambaikan tafsir keajaiban
pilihan sebuah penuturan
: Bahwa engkau jejak awal ku bersyair

Kamar kos, 12 April 2008

Tidak ada komentar: