25/02/08

dengan saxofon untuk Nonie

wahai
kekasih yang menyambut pelarianku
pada raung ronta
sesederhana mungkin
kuciptakan rindu
lalu kupinjam napasmu
mengalir sudah suara hati
di altar birahi
menderas juga
di puncak darah
tersenyum
dan berkata
“ hendak kau bawa kemana cintamu ?”

wahai
maut yang bicara
di tangga nyanyian
seperti suasana di pekuburan tua
meratapi kemana cintaku
tanpa sepatah kata
dan melebur juga jadi asap
lalu ada suara yang berbisik
( entah malaikat, entah setan )
“kasih, tuhan ingin bicara dalam mautmu”


Sekayu, 25 Februari 2008

Tidak ada komentar: