24/12/07

Travesti, sepertinya bergumam

Wujud wujud emosi ini
keluar sebagai bagian rumpang keranjang sampah
atau kira kira almanak kosong bercirikan alarm kedua
walaupun
ada sedikit idealisme yang muncul
setidaknya
lahir dalam ruang kosong
Tempat sanak saudara, teman, guru, mungkin ayah, mungkin ibu
atau anda sendiri
yang diam diam masuk kehatiku
kadang kadang cuma nitip sisa sisa mi instan, kopi sachet, kemoceng telur ayam
atau apalah yang bikin keranjang penuh sesak buat jadi pajangan indah di lemari

kalaupun tidak sepenuhnya emosi ini
datang dari material hidupdan sedikitnya adalah bawaan tikus pasar, lalat, langau, lipas
yang kian hari kian bagus buat jadikan spesial momen
ketika sebanyak orang
singgah menonton hasil kerja keras seorang anak pemulung daki kata
dengan baju kumal, karung karung kebebasan
menciptakan idealisme yang sok hebat
kira kira
mirip pantun jenaka asli ranah Melayu
dengan larik larik yang sangat memikat
tentang wujud dirinya sendiri

ruang kosong pelan pelan tersenyum
kenapa ?
setiap objek yang ada
dapat berubah bentuk
seperti :
ornamen hati
lukisan luka
sudut sudut pencarian
siluet rindu
dan
semua itu bisa saja

Sejenis perumpamaan yang lahir dari tangan tangan penyair
tanpa pernah mereka peduli
atau
menjadi kesadaran diri sendiri
terhadap sisa sampah dapur
yang terus ada dalam aroma sinis
menjadi proses kreatif untuk mendulang nilai akademis
karena
almanak yang telah dijatuhkan
adalah acuan dalam menyusun harga ekonomis, harga pasar
tempat batas berbatas
antara keranjang sampah
dan bagian bagian kecil
yang mesti dirasakan olehku

ah..
aku seolah olah ngawur
memiliki subjek dalam frase antara kesulitan mencari tatal kata
dan merekatkannya dalam kesatuan yang enak, yang garang, yang lembut
atau hanya lingkaran jemu
dari coba, ke boleh
aneh, kan ?

kembali ke emosi
jangan jangan dia adalah kamu
atau aku
sebab alarm yang pernah kukatakan
menyimpan kosakata dengan bunyi bunyi samar
entah
benar atau tidak
dia harus keluar dari manapun
dengan cara unik penuh sensasi
mungkin kata kata romantis dalam memilih hikayat

Semua tak lain adalah kebiasaan
budaya klasik yang belum dapat dimutasi
toh...
keranjang sampah bersahaja
akan jadi sahabat bagi siapapun yang berani menatanya di jalan raya
coba lihat
betapa gesitnya kotaku
kotamu
dan kota kota yang tumbuh di kepalaku
saling pandang
adu argumen
demi piagam penghargaan dan sepotong piala kuno ukiran idealisme seorang penyapu jalan
karena
setiap titipan dari siapa saja
menjdi privasi dan kata kunci
bagi bungkus makanan
batangan rokok
korek api
pita biru
untuk kugarap sebagai pamflet penyuluhan
antara keranjang sampah
dan majas yang mungkin keliru menata sampah itu sendiri

Yang kadangkala sok idealis
dalam wujud wujud emosi


Kertajaya, 21 Desember 2007

Tidak ada komentar: