Tuhan
Tinggal batas dalam raunganku
Seandainya
Kesakitan belum sempat kurasakan
Karena ayah
Mengajakku menggores maut
Aku minta satu hati
dan malam sebagai peluru
Berapapun
jarak mungkin kusampaikan padamu
Cuma persiapan sebelum pernyataan subuh, seperti aku dalam qasidah perjamuan
Tuhan
Malam ini aku sakitmenunggu pengampunan berawal puisi, sebab pengakuan dapat kutinggalkan
sebagai kelahiran maut
Serigala bukan hewan
Melain keadaan hati untuk malam sunyi
Kadang manusia tak pantas memiliki hati
Selebih pengantin maut
Oh
Maut adalah kamu sebagai serigala
Waktu menerkamku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar