14/12/07

Dundai Musi dan gelinjang perahu


Seorang bocah dan perempuan tua penunggu sungai, dengan kepungan perahu
menyentuh kecipak lentik bayi seluang dan hasrat gemuruh pasang desember
sekadar mempelajari perihal lambaian ladang jagung, dan putik kemang meranum
toh..penggarapan tunas bambu dan fragmen kota kecil, tak selebihnya lingkaran belukar di atas perut muara sungai, untuk persemaian getah gambir yang netes, hinggapun karet alam bersahaja
dan hamparan sawit sawit di kaki bukit yang masih tersenyum,

menyapa bocah dengan perahunya

ket :
Dundai adalah sejenis pantun, hidup dalam khazanah masyarakat Musi Banyuasin
sering digunakan sebagai penidur anak-anak dan menjinakkan binatang buas.

Tidak ada komentar: