Pertanyaan-pertanyaan nisbi berseliweran.
Mengapa…?
Bagaimana…?
Apa…?
Di mana..?
Apa…?
Uh…
Mengaum membawa erangan sampai ombak pecah. Urat nadi melesak di atas kursi goyang, darimu kubangkitkan kota manusia. Membangunkan balai dari pagar sakral. Garis dunia melandas benua. Dari kutub berenang menaklukkan kasatnya pengembaraan setiap jiwa. Busur dari kelaci dan putihnya mata hati. Kutancap siang dari putaran posros kehidupan. Mengguncang purnama ketiga belas yang memecah sabit. Puspa dari wajah-wajah badai. Dari lekuk tangan untaian lazuardi.
Sekayu, Mei 2007
24/11/07
Air mata mata air
Raungan
Eko Putra
di
Sabtu, November 24, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar