Mawar itu mati
Mawar itu mati
Sudah satu abad mayatnya membusuk
Di atas kepalaku
Yang ada Cuma rumah-rumah kecil tempat berlindung
Dan jembatan tua penyaksi kota
Tentang mawar telah rubuh menatapku
Mawar itu mati
Sebab terbunuh
Dengan pandanganku
Yang kukaca cinta ingusan
Dunia tanpa judul
Dengan mawar terbebas
Sekayu, 3 Oktober 2007
Kritik
Masih…
Begitu jalangnya warna
Terhadap sublim inskripsi
Yang dilewatkan
Bersama catatanku
Oleh potret
Orang bercinta diam
Sebab setengah halaman saja
Ngerti kalau diperkosa
Tinggal baju buat badan telanjang
Sekayu, 23 Oktober 2007
Bertahan
Bertahan kemarahanku
Melawan suaraku
Bertahan jejakku
Mencari pintu
Tempat dalam kukatakan
Dinginnya pembunuhan
Dengan suara bergumam
Padahal semua tak menyentuh
Ceritamu mati
Oleh warna mengabu
Lukaku…
Percakapan
Yang kulihat darimu
Sia-sia…
Sekayu,September 2007
Tempat
Rumah kecil tak berpintu
Tempat kita membangun luka
Saat aku mungkin yang lain
Bersama meniti kultus ini
Terhadap rumah
Mencipta palang perlindungan
Sia-sia…
Sekayu, Agustus 2007
Kota kecil
Kota kecil yang terpotong di sini
Terpotong di situ
Melompat pindah di atas kepalaku
Lalu jatuh kedalam bola mataku
Kota kecil semakin jauh
Pagi dalam badanku
Tanpa matari kota kecilku
Kota kecil yang mungil
Pancang di sini
Pancang di situ
Mendarat pindah kataku
Lalu ada manusia
(entah laki-laki entah perempuan)
Dan ia berkata
“kota kecil mati dibunuh oleh pengemis”
Kasihan kotaku
Padahal puisiku
Tak peduli walau dibunuh
Kota kecilku
Sekayu,19 September 2007
Sajak kupu-kupu
Angkat sebelah sayapku
Kemudian buka mata kita
Jatuhkan pandangan di seranting
Dan aku akan terbang menjauh
Tinggi…
Tapi semua cinta
Dalam perlawanan
Di balik mawar putus
Sudah berjalan kataku
Sekayu,2007
Sehabis ulangan
Orang tak berpikir aku
Tentang sebuah obsesi
Jangan dia masuk kegaris miringku
Seperti apa
Cuma di sini
Aku telah mengemas jawabanmu
Sekayu,1 Oktober 2007
Kota mawar
Tentang melenceng kotaku
Dengan mawar tak kuntum
Kotaku bersolek dengan hutan
Di atas kepalaku
Lalu ada hujan
Yang keluar dari mataku
Mawar mencari sebuah janji
Kotaku melipur suara
Adalah semacam pohon
Tapi menjauh
Sebagai pemakna rumah-rumah kecil
Dalam kotaku
Ah…
Kotaku di tengah hutan
Bersama mawar tak kuntum
Melawan langkah
Tak terhenti
Dalam sisa jalan
Mawar dan kotaku
Tak perlu mengadu
Dengar kotaku
Sekayu,27 September 2007
Aku mencintaimu
Batang mawar dengan kuntum
Sempat kugaris dalam catatan ini
Yang membuah
Karena tatapan telah jatuh padaku
Buat aku kelana
Tentang perjumpaan di atas teras
Membangun rumah kecil
Adalah mawarku
Tancap sudah…
Hatiku oleh kuntum pewarna
Begitu hadirmu
Sampai taman tutupmu
Aku sapih dalam stomata
Tuk lepaskan pengertian
Aku mencintaimu
Sekayu, 24 Oktober 2007
Ode
Rumah kecil dengan sepuluh pintu
Setiap pintu sebelas jendela
Sepuluh pintu sebelas jendela
Dari jalan mana ?
Akan kutebus tembus
Sekayu,21 Oktober 2007
24/10/07
Puisi...
Raungan
Eko Putra
di
Rabu, Oktober 24, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
hehehe kereeen bangetttttttttttttt, by.iwan
Posting Komentar