02/11/08

Love Park

; buat ibuku

I.
di bunga pertama, kau begitu sederhana, mengajarkan padaku bagaimana kehidupan dibawa oleh sang angin. pada kelopak-kelopaknya yang juga pertama, air kasihsayang mengalir dari bolamatamu menemani taman kanakku.

II.
tapi aku tak bisa berbuat banyak. untuk memahami hari-hari selanjutnya, begitu juga kelopak selanjutnya. apakah masih kau temukan seperti dulu, kala pagi telah tiba. aku masih lelap dengan mimpi indah. sementara bunga pertama darimu tersenyum segar, penuh mekar yang paling dasar.

III.
aku hanya pengarajin, ketika mimpimu masih bersahaja, dan kata-kata yang diisyaratkan, menyatu bersama tarikan napasku. aku ingin semuanya abadi di bunga pertama. kasihsayang terurai di setiap do'a, membelai setiap kelopak yang dibawakan ayah, kepada airmata yang lelap, kala cahaya tak mampu lagi bersuara.

IV.
di bunga pertama, kau begitu sederhana. memberikan kehidupan untuk sebuah jalan. kepada kelopaknya yang tak pernah layu, begitu juga tangkainya yang masih ungu. semuanya tenggelam hanyut di bolamataku. sedalam-dalamnya kesunyianku karena restu darimu.