telah kususun bunga puisi
dalam harap
untuk mekar sebelum mentari pagi
beranjak di mataku
sebagai nyanyian yang baru
kuibaratkan kau kupu ungu
untuk melewati bunga puisi
dan sekali waktu
terbang ke dalam lingkaran rindu
namun
berapa kali lagi
namamu 'tuk kueja
melafalkan seratus tangkai bahasa
kenapa aku masih ego ?
kubisikkan lagi pada puisi
agar menerimamu
entah mengapa bibir menjadi keluh
tandas tanpa kutahu
kemana zikir-zikir cinta
hilang
dari segala ragu yang diam
dalam resahku
07/08/08
Lia
Raungan
Eko Putra
di
Kamis, Agustus 07, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar