14/08/08

gurat jejak


ingin kemana lagi
kau pelajari cerita surat mawar
di tangan waktu yang silam

dan kau kenang kembali
beribu lembar daun lontar
yang telah mengguratkan
beribu harap
sekalipun itu adalah bunga
tak kau mengerti
betapa aku bingung bersamamu

untuk apalagi
kau ceritakan sebuah obade
pabila dahan kehidupan
telah hilang sebelum
kelopak abadi
tinggalkan larik-larik penerang

inginkan langkah tak memudar
pada kecukupan
bahasa dari segala kebebasan
jiwa-jiwa sang pembangkang
semayam lelah
dari yang merdeka

dan akhirnya
kau dan aku tak pernah
menyadari
bahwa yang silam telah hilang
menuju abad tanpa seorang

Tidak ada komentar: