Kamorel datang dari Hongkong
Dia kehabisan uang buat beli celana
Semua harga pas
kecuali under wear zaman merkantilisme
Tak ada tawar menawar
Dasar
orang asing ada saja akalnya
Kemudian dia pergi ke butik ternama
belajar standar paket hemat
Mungkin poin berhadiah ala kartu kredit
dan menanyakan arti kurs di editorial surat kabar
Kamorel kebingungan
uangnya telah habis
Padahal harga celana itu
hanya setengah sen
Ya ampun, Kamorel menang undian
dia berhak dapat celana
dia berlari ke butik
nafasnya
Kasihan sekali
Celana telah habis di borong redaksi surat kabar
10/03/08
Celana untuk Kamorel
Raungan
Eko Putra
di
Senin, Maret 10, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar