Kulihat kau mengenang catatan kami
tentang mimpi kecil dan coretan waktu
seolah-olah berkata
" Teruskan langkah, tuliskan anganmu pada hembusan angin, berputar-putar di atas kincir kehidupan, ajak semua beban terbang melintasi raungmu, dan biarkan aku tetap menyaksikanmu."
Walau yang kami tinggalkan
melesat membunuh jejarum waktu
membuatmu semakin rapuh
Bagai kenang-kenangan
pada perilaku sejarah
saat bendera membakar api almamater
Mengajakku bicara pada kata-kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar