: Zesta
Namaku Zesta
Ibuku kata
Ayahku suara
Kalau hujan aku meringis menunggu asal muasal biar kubahas, maukah ?
: Bahasa Zesta
Tujuh rumpun kehidupan
Menapak coretan jarum jam
kiris
dari akar-akar bahar bersahaja
merumpun kau
dalamku
qasidah permulaan seekor serigala
: Qasidah dari ibu buat Zesta
O kau, nak ruanghampa kutumpah curah eja
pergi berenang dalam hantaran hujan
dan coretan lumpur kata
sepertinya kau paham sendiri
sebelum kau gali sendiri ruanghampa
toh.. bait-bait hitam bersahaja berubah bak sepihan rindu yang terpungkas
: Perjalanan Zesta
Dia masuk kedalam dadaku, berenang sudah lewat penaku, merakit raung
O serigala kelintasku, dalam pungkas tumpas, dia melayang kehatiku
menggelepar sayat-sayat
bukan serigala tapi mirip serigala
pandai meraung dalam arung
o dia masuk kedalam dadaku
jadi daging buat tarung
melayang sudah terpasung, seperti serigala, sama halnya lain
: Sepertinya hujan, Zesta
Aku hendak berenang puncak, dalam hujan ini. Temanku Zesta, menapak raungku
Hujan hendak kemana ? Zesta merenang hujan, tapak
: Mantera Zesta
Badan masuk ketanah
jadi raung
Raung masuk kekata
jadi arung
Arung masuk kebadan
jadi tarung
: Mabuk Zesta
Sepertinya sahabat-sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar