ramon
ko, aku terganggu denganlarik "sebab tuhantelah belajar padamu"(sajak untuk ibu). beri akukata yg lebh doa, lebih simpuh
Aku mengusikmu dalam larik ibu, ke dasar atma bait perjalanan hamba
hinggapun terkepung dalam epigram rindu
yang menerobos sayatan epidermis
membelah lafal alifbata, mengusik terusik, daging ibu sepungkas rintih kata
sampaikan puncak
Seperti fragmen tuhan telah melukis padaku, misalkan
sebenarnya aku telah menjadi engkau, ganggu usik, pelarian hikayat seekor serigala dalam qasidah Jibril
sebatas orbit risau dalam lumpur pena, dan aku menggores pertentangan sebelum ada nisan bersahaja di atas gelap equilibrium rumah pasung dan tanahliat milik asal waktu
karena kembali sebagai ikat akhir, sampai yang kau bilang ganggu, dari-Nya
Ibu memotong batas, ujud pembaiatan rindu hasrat
sepihan tumpas, putus kata
hinggapun terkepung dalam epigram rindu
yang menerobos sayatan epidermis
membelah lafal alifbata, mengusik terusik, daging ibu sepungkas rintih kata
sampaikan puncak
Seperti fragmen tuhan telah melukis padaku, misalkan
sebenarnya aku telah menjadi engkau, ganggu usik, pelarian hikayat seekor serigala dalam qasidah Jibril
sebatas orbit risau dalam lumpur pena, dan aku menggores pertentangan sebelum ada nisan bersahaja di atas gelap equilibrium rumah pasung dan tanahliat milik asal waktu
karena kembali sebagai ikat akhir, sampai yang kau bilang ganggu, dari-Nya
Ibu memotong batas, ujud pembaiatan rindu hasrat
sepihan tumpas, putus kata
14 Desember 2007
O, kau ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar