/1/
sepasang ombak naik menuju geladak kapal, menjadi ikan cublang dengan mata kemerahan. sesampai di pintu nakhoda berubahlah ia menjadi awan yang mengirim hujan.
ia tanyai satu persatu penumpang, perihal maut yang bersarang di atas perutnya
apakah sudah mempersiapkan diri untuk berenang bersama ikan paus.
/2/
tak ada karang di sini, matahari nampak gagah sendirian. dipanggilnya ikan-ikan kecil supaya berloncatan. muncullah seribu gugus bebatuan, kapal berat oleh pemikiran-pemikiran yang dibawa masing-masing penumpang. aku takut tenggelam, aku takut tak lagi menjumpai daratan
kulihat seorang kakek di sudut paling belakang, termenung melihat ke luar jendela. dituliskannya permenungan di perut gelombang
“ ada negeri yang penuh oleh risalah dan nabi-nabi baru, bersiaplah menghadapi kesunyian lain yang mengatup di rongga dadamu”
06/08/09
Dua Variasi di Atas Selat Bangka
Raungan Eko Putra di Kamis, Agustus 06, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar